BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Di zaman modern ini telah berkembang
berbagai macam bentuk computer dan perangkat pendukung guna meningkatkan
kinerja computer baik dari segi internal maupun eksternal system. Agar komputer
dapat berhubungan dengan lingkungan luar maka dari itu diperlukan perangkat
tambahan dan system yang mengatur komunikasi perangkat dengan processor atau
CPU dan Memory yang berada di lingkungan dalam computer. Tanpa dapat berkomunikasi
dengan dunia luar komputer bukan lah apa-apa. Sebagai contoh pada saat kita ingin
melakukan peroses pengolahan data atau sebagainya namun disana tidak terdapat
layar monitor computer lalu bagaimanakah kita tahu bahwa kita telah berhasil
melakukan proses tersebut? Maka dari itu agar mempermudah kerja kita computer
membutuhkan prangkat tambahan yang disebut peripheral. Kita akan membahas lebih
jelas tentang organisasi I/O dan system memory pada halaman selanjutnya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimanakah
organisasi dari perangkat keras?
2. Bagaimana
klasifikasi perangkat I/O?
3. Apa yang
dimaksud modul I/O?
4. Apa saja
teknik-teknik dalam proses I/O?
5. Apa
perbedaan antara bus sistem dan bus I/O?
6. Apa yang
dimaksud dengan sistem memory?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
ORGANISASI
SISTEM I/O
Organisasi Perangkat I/O dapat
ditinjau dari segi Organisasi fisik / perangkat keras dan Organisasi perangkat
lunak.
1.
Organisasi
Perangkat Keras
Secara fisik, organisasi sistem I/O
dibedakan menjadi :
a. Piranti
I/O (Device)
Piranti-piranti
I/O yang terkoneksi ke komputer memiliki karakterisitk khas sesuai dengan
fungsi dan teknologi yang digunakannya. Piranti I/O dapat berupa komponen
elektris maupun mekanik. Contoh piranti I/O seperti monitor, keyboard, mouse,
printer, scanner dan lain-lain.
IO Device
b. Device
Controller (Adapter)
Supaya
piranti-piranti I/O dapat dikontrol dan berkomunikasi dengan sistem komputer,
maka harus ada device controller yang berfungsi sebagai antarmuka antara
piranti I/O dengan sistem internal komputer. Device controller ini merupakan
sirkuit digital yang berfungsi mengontrol kerja komponen mekanik ataupun
elektris lainnya dari piranti I/O.
Device Controller
c. Bus
I/O
Bus
I/O terdiri atas bus data, alamat dan kontrol yang berfungsi menghubungkan
device controller dengan elemen internal komputer seperti processor dan memory.
Selain itu terdapat juga bus I/O lanjutan atau ekspansi seperti bus parallel,
serial, PS2 yang digunakan untuk berkomunikasi dengan piranti I/O yang bersifat
mudah dipindah-pindahkan dan umumnya terletak di luar kotak komputer.
Bus I/O
2.
Klasifikasi
Perangkat I/O
Perangkat
masukan/keluaran merupakan komponen yang paling bnyak jenisnya dan dapat di
kelompokan dengan beragam kriteria. antara lain:
a. Berdasarkan
sasaran komunikasi
·
Peralatan yang terbaca oleh manusia
(Human Readable Machine), yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan
user. Contohnya, Video Display Terminal (VDT) yang terdiri dari layar,
keyboard, dan mouse.
·
Peralatan yang terbaca oleh mesin
(Machine Readable Machine), yaitu peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan
peralatan elektronik. Contohnya disk dan tape, sensor, controller.
·
Perangkat untuk Komunikasi, yaitu,
peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan-peralatan jarak jauh.
Contohnya modem.
Terdapat
perbedaan-perbedaan besar antar kelas peralatan tersebut. diantaranya mengenai:
·
Data rate
·
Aplikasi
·
Kompleksitas pengendalian
·
Unit yang ditransfer
·
Representasi data
·
Kondisi-kondisi kesalahan
Perbedaan
tersebut membuat peralatan I/O perlu adanya suatu pendekatan yang seragam dan
konsisten baik dari segi OS maupun Prosessing.
b. Berdasarkan
sifat aliran datanya.
1) Perangkat
berorientasi blok (block-oriented devices)
Peralatan untuk menyimpan maupun
menukarkan informasi sebagai blok –blok berukuran tetap. Tiap blok mempunyai
alamat tersendiri. Ukuran blok dapat beragam, mulai dari 128byte sampai 1024
byte, tergantung peralatannya.
Ciri utama perangkat ini adalah
memungkinkan membaca atau menulis blok–blok secara independen, yaitu dapat
membaca atau menulis sembarang blok tanpa harus melewati blok- blok lain.
Contohnya : disk, tape, CD ROM, Optical disk.
2) Perangkat
berorientasi aliran karakter (character-oriented devices)
Peralatan mentransfer dari dan ke
peralatan berupa aliran karakter. Contohnya : terminals, line printer, punch
card, network interfaces, pita kertas, mouse.
Perangkat yang tidak termasuk katagori
di atas yaitu : clock, memory mapped screen, sensor , mouse, dan sebagainya.
3) Pengalamatan
Piranti I/O
Untuk mengakses piranti I/O, yaitu
membaca dan menulis data ke piranti I/O, maka setiap piranti I/O butuh diberi
alamat khusus. Sesungguhnya yang diberi alamat adalah register-register pada
device controllernya.
a.
Direct-Mapped I/O Adressing
Pada
skema pengalamatan ini, piranti I/O memiliki ruang alamat yang terpisah dari
alamat memory dimana port I/O tidak tergantung pada memori utama.
Karakteristik:
Ø Port
I/O tidak tergantung memori utama.
Ø Transfer
informasi dilakukan di bawah kendali sinyal kontrol yang menggunakan instruksi
INPUT dan OUTPUT.
Ø Operasi
I/O tergantung sinyal kendali dari CPU.
Ø lnstruksi
I/O mengaktifkan baris kendali read/write pada port I/O, sedangkan instruksi
memori akan mengaktifkan baris kendali read/write pada memori.
Ø Ruang
memori dan ruang alamat I/O menyatu, sehingga dapat memiliki alamat yang sama.
I/O mapped I/O Iebih cepat dan efisien, karena lokasi
I/O terpisah dengan lokasi memori.I/O mapped I/O mempunyai keterbatasan jumlah
instruksi yang dapat digunakan untuk operasi I/O.
b.
Memory-Mapped I/O Addressing
Pada
skema pengalamatan ini, piranti I/O memiliki alamat yang merupakan bagian dari
ruang alamat memory secara global.
Karakteristik:
Ø Port
I/O dihubungkan ke bus alamat.
Ø Piranti
input sebagai bagian memori yang memberikan data ke bus data. Piranti output
sebagai bagian memori yang memiliki data yang tersimpan di dalamnya.
Ø Port
I/O menempati lokasi tertentu pada ruang alamat dan diakses seolah-olah adalah
lokasi memori.
Keuntungan memory-mapped I/O adalah
efisien dalam pemrograman, namunmemakan banyak ruang memori alamat
3. Modul I/O
Modul
I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam
pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun
dengan register – register CPU. Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka
internal dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat
eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan.
Ada
beberapa alasan kenapa piranti–piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus
sistem komputer, yaitu :
·
Bervariasinya metode operasi piranti
peripheral, sehingga tidak praktis apabila system komputer herus menangani
berbagai macam sisem operasi piranti peripheral tersebut.
·
Kecepatan transfer data piranti
peripheral umumnya lebih lambat dari pada laju transferdata pada CPU maupun
memori.
·
Format data dan panjang data pada
piranti peripheral seringkali berbeda dengan CPU,sehingga perlu modul untuk
menselaraskannya.
Bagaimana modul I/O dapat menjalankan
tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar. Inti mempelajari
sistem I/O suatu komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur modul I/O.
Ø Modul
I/O memiliki dua buah fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai
piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
2. Sebagai
piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link
data tertentu.
Ø Adapun
fungsi lainnya yaitu:
·
Kontrol dan pewaktuan.
·
Komunikasi CPU.
·
Komunikasi perangkat eksternal.
·
Pem-buffer-an data.
·
Deteksi kesalahan.
Fungsi kontrol dan
pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing-masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak
menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register-register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol
dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh control
pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi
langkah-langkah berikut ini :
1. Permintaan
dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul
I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila
perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akanmengirimkan
perintah ke modul I/O.
4. Modul
I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya
data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dankecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket-paket data dapat diterima CPUdengan
baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem
bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan
sebuah arbitrasi bus atau lebih.Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul
I/O meliputi proses-proses berikut :
·
Command Decoding, yaitu modul I/O menerima
perintah-perintah dari CPU yangdikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol.
Misalnya, sebuah modul I/O untuk diskdapat menerima perintah: Read sector, Scan
record ID, Format disk.
·
Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O
melalui bus data.
·
Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O
maupun perangkatperipheral, umumnya berupa status kondisi Busyatau Ready.
Juga status bermacam-macam kondisi kesalahan (error).
·
Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun
komputer dapatdihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik,
begitu pula padaperangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus
mengetahui alamat peripheralyang dikontrolnya.
Fungsi selanjutnya adalah buffering. Tujuan utama buffering
adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data
dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju
transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun
media penyimpan.
Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan. Apabila pada
perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan,
maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan
pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis,
dan lain-lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan
bitparitas.
Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral juga terdapat
komunikasi yang meliputi komunikasi data, kontrol maupun status. Perhatikan
gambar 1.2 berikut.
Gambar
1.2 Skema suatu perangkat peripheral
a.
Struktur Modul
I/O
Terdapat
berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri, contoh yang
sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A yang sering disebut PPI(Programmable
Peripheral Interface).Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O,terdapat
kemiripan struktur, seperti terlihat pada gambar 1.3.
Gambar
1.3 Blok diagram struktur modul I/O
Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus
sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan
saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan
dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan
switching pada blok ini.
4.
TEKNIK
- TEKNIK I/O
Terdapat
tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu:
1. I/O
terprogram
Metode di
mana CPU mengendalikan operasi I/O secara keseluruhan dengan menjalankan
serangkaian instruksi I/O dengan sebuah program.
Karakteristik:
- Program
tersebut digunakan untuk memulai, mengarahkan dan menghentikan operasi-operasi
I/O.
- Membutuhkan
sejumlah perangkat keras (register) yaitu:
·
Register status, berisi status piranti I/O dan
datayang akan dikirimkan.
·
Register buffer, menyimpan data sementara sampai CPU siap
menerimanya
·
Pointer buffer, menunjuk ke lokasi memori di mana
sebuah karakter harus ditulis atau dan mana karakter tersebut harus dibaca.
·
Counter data, tempat penyimpanan jumlah karakter dan
akan berkurang nilainya jika karakter ditransfer.
- Membutuhan
waktu proses yang lama dan tidak efesien dalarn pemanfaatan CPU.
2. I/O
interupsi
Metode di mana CPU akan bereaksi ketika suatu piranti
mengeluarkan permintaan untuk pelayanan.
Karakteristik:
-
Lebih efisien dalam pemanfaatan CPU, karena tidak
harus menguji status dari piranti.
-
Interupsi dapat berasal dari piranti I/O, interupsi
perangkat keras misalnya : timer, memori, power supply, dan Interupsi perangkat
lunak misalnya : overflow, opcode/data yang ilegal, pembagian dengan nol.
Ada 2 jenis interupsi:
1. lnterupsi
maskable
Interupsi yang dapat didisable (dimatikan) untuk
sementara dengan sebuah instruksi disable interupsi khusus.
2. Interupsi
nonmaskable
Interupsi yang tidak dapat didisable dengan instruksi
perangkat lunak.
a.
DMA/ Direct Memory Access (Akses memori
langsung)
DMA adalah
sebuah metode untuk mentransfer data dari RAM komputer ke bagian lain dari
pengolahan komputer tanpa menggunakan CPU. Meskipun sebagian besar data yang
diinput atau output dari komputer Anda diproses oleh CPU, beberapa data tidak
memerlukan pengolahan, atau dapat diproses oleh perangkat lain. Dalam situasi
ini, DMA dapat menghemat waktu pemrosesan dan merupakan cara yang lebih efisien
untuk memindahkan data dari memori komputer ke perangkat lain. Sebagai contoh,
sebuah Sound card mungkin perlu untuk mengakses data yang tersimpan dalam RAM
komputer, tapi karena dapat memproses data sendiri, hal itu mungkin menggunakan
DMA untuk melewati CPU. Video card yang mendukung DMA juga dapat mengakses
memori sistem dan proses grafis tanpa perlu CPU. Agar perangkat dapat
menggunakan DMA, mereka harus ditetapkan ke saluran DMA. Setiap jenis port pada
komputer memiliki seperangkat saluran DMA yang dapat ditetapkan untuk setiap
perangkat yang terhubung. Sebagai contoh, sebuah PCI controller dan sebuah hard
drive controller masing-masing memiliki saluran DMA set.
DMA
merupakan prosesor khusus (special purpose processor) yang berguna untuk
menghindari pembebanan CPU utama oleh program I/O (PIO). Untuk memulai sebuah
transfer DMA, host akan menuliskan sebuah DMA command block yang berisi pointer
yang menunjuk ke sumber transfer, pointer yang menunjuk ke tujuan transfer, dan
jumlah byte yang ditransfer, ke memori. CPU kemudian menuliskan alamat command
block ini ke pengendali DMA, sehingga pengendali DMA dapat kemudian
mengoperasikan bus memori secara langsung dengan menempatkan alamat-alamat pada
bus tersebut untuk melakukan transfer tanpa bantuan CPU.
Tiga langkah dalam transfer
DMA:
a. Prosesor
menyiapkan DMA transfer dengan menyediakan data-data dari perangkat, operasi
yang akan ditampilkan, alamat memori yang menjadi sumber dan tujuan data, dan
banyaknya byte yang ditransfer.
b. Pengendali
DMA memulai operasi (menyiapkan bus, menyediakan alamat, menulis dan membaca
data), sampai seluruh blok sudah di transfer.
c. Pengendali
DMA meng-interupsi prosesor, dimana selanjutnya akan ditentukan tindakan
berikutnya.
Pada dasarnya, DMA mempunyai dua
metode yang berbeda dalam mentransfer data. Metode yang pertama ialah metode
yang sangat baku dan sederhana disebut HALT, atau Burst Mode DMA, karena
pengendali DMA memegang kontrol dari sistem bus dan mentransfer semua blok data
ke atau dari memori pada single burst. Selagi transfer masih dalam prosres,
sistem mikroprosessor diset idle, tidak melakukan instruksi operasi untuk
menjaga internal register. Tipe operasi DMA seperti ini ada pada kebanyakan
komputer.
Metode yang kedua, mengikutsertakan
pengendali DMA untuk memegang kontrol dari sistem bus untuk jangka waktu yang
lebih pendek pada periode dimana mikroprosessor sibuk dengan operasi internal
dan tidak membutuhkan akses ke sistem bus. Metode DMA ini disebut cycle
stealing mode. Cycle stealing DMA lebih kompleks untuk diimplementasikan
dibandingkan HALT DMA, karena pengendali DMA harus mempunyai kepintaran untuk
merasakan waktu pada saat sistem bus terbuka.
Prinsip
kerja DMA:
· CPU akan
mendelegasikan kerja I/O kepada DMA
· CPU hanya
akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan
akhir proses saja
· CPU dapat
menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi
· Melaksanakan
transfer data secara mandiri :
1.
DMA memerlukan pengambilalihan kontrol bus dari CPU
2.
DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak menggunakannya
atau DMA memaksa CPU untuk menghentikan sementara penggunaan bus
3.
Teknik cyclestealing, modul DMA mengambil alih siklus
bus
5.
BUS
1.
Bus Sistem.
Bus sistem
menghubungkan CPU dengan RAM dan mungkin sebuah buffer memori penyangga (cache
L2). Bus sistem merupakan bus pusar. Sedangkan bus yang lain adalah merupakan
pencabangan dari bus sistem.
Bus sistem
ada di motherboard. Bus sistem dirancang sesuai dengan spesifikasi CPU.
Teknologi prosesor menentukan ukurang bus sistem. Pada saat yang sama,
teknologi sistem bus berkembang untuk meningkatkan kecepatan lalu lintas pada
motherboard. Bus sistem yang semakin cepat memerlukan komponen-komponen
elektronik yang cepat juga.
Awal mula pada CPU generasi keempat
80486DX2-50 kecepatan dua kali digunakan. Hal ini menyebabkan CPU dapat
mempunyai frekuensi clock internal lebih tinggi. Frekuensi clock external,
digunakan di bus sistem hanya setengah dari frekuensi internal.
2.
BUS I/O.
Bus I/O,
menghubungkan CPU dengan komponen-komponen lainnya. Pada intinya, bus sistem
merupakan bus pusat. Sesungguhnya bus sistem berhubungan dengan bus I/O,
seperti pada gambar dibawah ini. Gambar dibawah ini tidak tepat benar, karena
arsitektu yang sesungguhnya sangat umit, tetapi menunjukkan hal-hal yang
penting, bahwa bus-bus I/O biasanya berasal dari bus sistem.
Lalu, apa yang dilakukan oleh bus
I/O ? Bus I/O menghubungkan CPU dengan semua komponen yang lain, kecuali RAM.
Data berpindah pada bus-bus I/O dari satu komponen ke komponen yang lain, dan
data dari komponen-komponen lain ke CPU dan RAM. Bus I/O berbeda dari bus
sistem dalam kecepatan. Kecepatannya akan selalu lebih rendah dari kecepatan
bus sistem.
Ada 4 jenis bus didalam PC modern :
·
BUS ISA, merupakan bus kecepatan rendah yang tua,
segera akan dikeluarkan dari rancangan PC.
·
BUS PCI, merupakan bus kecepatan tingi yang baru.
·
BUS USB (Universal Serial BUS), merupakan bus
kecepatan rendah yang baru.
·
BUS AGP yang hanya digunakan untuk kartu grafis.
Telah disebutkan sebelumnya, bus I/O benar-benar
merupakan perluasan pada bus sistem. Di motherboard, bus sistem berakhir pada
chip kontroler, yang membentuk jembatan dengan bus I/O.
B.
Sistem
Memory
Sistem Memori ( Memori ) adalah
komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah-perintah yang menunggu
untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya
terdiri atas satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya dalam prosesor.
Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang
masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa
merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya
masih tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data
dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memori komputer,
maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memori
penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk
diganti dengan data yang baru.
1.
Karakteristik sistem-sistem memori
Karakteristik sistem-sistem memori secara
umum yaitu:
a.
Lokasi
·
CPU
Memori ini built-in berada dalam CPU (mikroprosesor) dan diperlukan untuk semua kegiatan CPU. Memori ini disebut register.
Memori ini built-in berada dalam CPU (mikroprosesor) dan diperlukan untuk semua kegiatan CPU. Memori ini disebut register.
·
Internal (main)
Memori
ini berada di luar chip processor tetapi bersifat internal terhadap sistem
komputer dan diperlukan oleh CPU untuk proses eksekusi (operasi) program,
hingga dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU) tanpa modul perantara.
Memori internal sering juga disebut sebagai memori primer atau memori utama.
Memori internal biasanya menggunakan media RAM
·
External (secondary)
Memori
ini bersifat eksternal terhadap sistem komputer dan tentu saja berada di luar
CPU dan diperlukan untuk menyimpan data atau instruksi secara permanen. Memori
ini, tidak diperlukan di dalam proses eksekusi sehingga tidak dapat diakses
secara langsung oleh prosesor (CPU). Untuk akses memori eksternal ini oleh CPU
harus melalui pengontrol/modul I/O. Memori eksternal sering juga disebut
sebagai memori sekunder. Memori ini terdiri atas perangkat storage peripheral
seperti : disk, pita magnetik,dll.
b.Kapasitas
·
Ukuran word
Kapasitas
memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte
= 8 bit) atau word.
·
Banyaknya word
Panjang
word umumnya 8, 16, 32 bit.
c.
Satuan Transfer
Satuan
transfer sama dengan jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari modul
memori. Konsep satuan transfer adalah :
·
Word, merupakan satuan “alami”
organisasi memori. Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan
untuk representasi bilangan dan panjang instruksi.
·
Addressable units, pada sejumlah sistem,
adressable units adalah word. Namun terdapat sistem dengan pengalamatan pada
tingkatan byte. Pada semua kasus hubungan antara panjang A suatu alamat dan
jumlah N adressable unit adalah 2A =N.
·
Unit of tranfer, adalah jumlah bit yang
dibaca atau dituliskan ke dalam memori pada suatu saat. Pada memori eksternal,
tranfer data biasanya lebih besar dari suatu word, yang disebut dengan block.
d.
Metode Akses
Terdapat
empat jenis pengaksesan satuan data, yaitu sebagai berikut:
·
Sequential access
Memori
diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Aksesnya dibuat
dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi pengalamatan dipakai untuk
memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian. Mekanisme baca/tulis
digunakan secara bersama (shared read/write mechanism), dengan cara berjalan
menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record. Waktu access record
sangat bervariasi. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.
·
Direct access
Seperti
sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism,
tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi
fisik. Aksesnya dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general
vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya pun bervariasi. Contoh
direct access adalah akses pada disk.
·
Random access
Setiap
lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung.
Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses
sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah sistem memori
utama.
·
Associative access
Setiap
word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya.
Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri.
Waktu pencariannya pun tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau
pola access sebelumnya. Contoh associative access adalah memori cache.
e.
Kinerja
Ada
tiga buah parameter untuk kinerja sistem memori, yaitu :
·
Access time (Waktu Akses)
Bagi
RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau
tulis. Sedangkan bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu.
·
Cycle time (Waktu Siklus)
Waktu
siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang
dari saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca
secara destruktif.
·
Transfer rate (Laju Pemindahan)
Transfer
rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit
memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus). Sedangkan, bagi
non-RAM, berlaku persamaan sbb:
TN
= Waktu rata-rata untuk membaca / menulis sejumlah N bit.
TA
= Waktu akses rata-rata
N
= Jumlah bit
R
= Kecepatan transfer, dalam bit per detik (bps)
f.
Tipe Fisik
Ada
dua tipe fisik memori, yaitu :
·
Memori semikonduktor
Memori
ini memakai teknologi LSI atau VLSI (very large scale integration). Memori ini
banyak digunakan untuk memori internal misalnya RAM.
·
Memori permukaan magnetik
Memori
ini banyak digunakan untuk memori eksternal yaitu untuk disk atau pita
magnetik.
Ø Karakteristik
Fisik
Ada
dua kriteria yang mencerminkan karakteristik fisik memori, yaitu:
a.
Volatile dan Non-volatile
Pada
memori volatile, informasi akan rusak secara alami atau hilang bila daya
listriknya dimatikan. Selain itu, pada memori non-volatile, sekali informasi
direkam akan tetap berada di sana tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan
perubahan. Pada memori ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan
informasi tersebut. Memori permukaan magnetik adalah non volatile. Memori
semikonduktor dapat berupa volatile atau non volatile.
b.
Erasable dan Non-erasable
Erasable
artinya isi memori dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain. Memori
semikonduktor yang tidak terhapuskan dan non volatile adalah ROM.
2.
Hirarki Memori
Tiga pertanyaan dalam rancangan memori,
yaitu : Berapa banyak? Hal ini menyangkut kaspasitas. Berapa cepat? Hal ini
menyangkut waktu akses, dan berapa mahal yang menyangkut harga? Setiap spektrum
teknologi mempunyai hubungan sbb:
·
Semakin kecil waktu access, semakin
besar harga per bit.
·
Semakin besar kapasitas, semakin kecil
harga per bit.
·
Semakin besar kapasitas, semakin besar
waktu access.
Untuk mendapatkan kinerja terbaik,
memori harus mampu mengikuti CPU. Artinya apabila CPU sedang mengeksekusi
instruksi, kita tidak perlu menghentikan CPU untuk menunggu datangnya instruksi
atau operand. Sedangkan untuk mendapatkan kinerja terbaik, memori menjadi
mahal, berkasitas relatif rendah, dan waktu access yang cepat. Untuk memperoleh
kinerja yang optimal, perlu kombinasi teknologi komponen memori. Dari kombinasi
ini dapat disusun hirarki memori sebagai berikut:
Semakin menurun hirarki, maka hal-hal di
bawah ini akan terjadi:
a)
Penurunan harga per bit
b)
Peningkatan kapasitas
c)
Peningkatan waktu akses
d)
Penurunan frekuensi akses memori oleh
CPU.
Kunci keberhasilan hirarki ini pada penurunan frekuensi aksesnya. Semakin lambat memori maka keperluan CPU untuk mengaksesnya semakin sedikit. Secara keseluruhan sistem komputer akan tetap cepat namun kebutuhan kapasitas memori besar terpenuhi.
Kunci keberhasilan hirarki ini pada penurunan frekuensi aksesnya. Semakin lambat memori maka keperluan CPU untuk mengaksesnya semakin sedikit. Secara keseluruhan sistem komputer akan tetap cepat namun kebutuhan kapasitas memori besar terpenuhi.
makash min
BalasHapussolder uap