Minggu, 01 Mei 2016

PEMANFAATAN TIK UNTUK MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT INDONESIA (DALAM HAL PENINGKATAN KESEJAHTERAAN, KUALITAS HIDUP DAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PEDESAAN)


 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Saat ini TIK sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Dan telah banyak bermunculan berbagai cara baru dalam kehidupan manusia, bahkan sudah banyak dari cara baru yang bermunculan tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan manusia. Hal yang menyebabkan munculnya dan diterapkannya berbagai cara baru tersebut adalah kemajuan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat. Dengan kemajuannya yang begitu pesat, membuat berbagai cara baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia menjadi lebih efektif dan efisien dalam bidang produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini biasa juga disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Di Indonesia, pemanfaatan potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk membantu upaya pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat pedesaan masih sangat langka, dikarenakan banyaknya tantangan yang dihadapi oleh TIK itu sendiri dan juga karena peluang yang ada belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dalam menerapkan TIK ini dalam upaya memberdayakan masyarakatnya. Sudah seharusnya pemerintah, masyarakat dan dunia industri  bekerja sama dalam memberdayakan peran TIK dalam pembangunan nasional dan bergandengan dengan langkah-langkah pembangunan yang telah diambil untuk memberdayakan masyarakat yang berada di pedesaan. Kenyataan di lapangan dapat dinyatakan bahwa evolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia justru menciptakan kesenjangan sosial yang cukup tinggi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, padahal sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan. 


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di daerah pedesaan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan. Ada berbagai alasan dari pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam upaya memberdayakan masyarakat pedesaan salah satunya adalah TIK ini memang tidak dapat memperbaiki pembangunan yang gagal, tetapi TIK dapat membuat pembangunan yang berhasil menjadi lebih baik. Teknologi hanyalah satu komponen dalam pembangunan. Terdapat sejumlah komponen lain yang harus berfungsi efektif agar teknologi dapat memberikan sumbangannya. Komponen mana yang telah berjalan dengan baik dalam pembangunan, akan berperan lebih efektif lagi jika menggunakan TIK. Namun, jika digunakan secara salah, TIK hanya akan menambah beban biaya yang tidak perlu dan akan menimbulkan kekecewaan di kalangan pemakai dan penganjurnya jika hasil yang di harapkan tak tampak, sehingga menghambat usaha-usaha selanjutnya untuk memanfaatkan TIK.

B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi masyarakat ?
2.      Bagaimanakah peluang dan tantangan TIK dalam upaya memberdayakan masyarakat Indonesia ?
3.      Mengapa Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi masyarakat bangsa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 230 juta yang tinggal di daerah kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau serta dengan keberagaman suku bangsa, budaya, adat istiadat agama, ideologi, politik, tingkat sosial ekonomi, maka peranan TIK mempunyai tiga peranan pokok, yaitu pertama: TIK merupakan instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat; kedua: produk TIK merupakan komoditas yang sama dengan komoditas ekonomi lainnya, yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri TIK; ketiga: TIK bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan jaminan keamanan, keselamatan dan kedamaian bangsa dan negara melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan seluruh wilayah nusantara, yang menjangkau sampai ke pulau-pulau terpencil dan pedesaan. Untuk bisa memainkan ketiga peran pokok tersebut secara optimal, kita harus mampu melihat kondisi realitas kita sekarang ini dalam penyediaan infrastruktur, suprastuktur, sumberdaya manusia, anggaran/dana, sistem manajemen dan prosedur/ budaya kerja serta peraturan perundang-undangan yang masih serba sangat terbatas. Dengan bertolak dari penglihatan atas kondisi yang ada mengenai pemanfaatan TIK yang ada selama ini, kita akan bisa menyusun langkah-langkah yang sebaiknya dapat dilakukan secara tepat. (Moedjiono, 2010: 2-3).
Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia memulai gerakan berbasis teknologi informasi. Sejak saat itu, hampir seluruh kegiatan masyarakat sehari-hari membutuhkan peran teknologi informasi, termasuk kegiatan bisnis dan pemerintahan. (Hanggarini dan Hendrowati, 2010: 278).
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Sehingga TIK sangat berperan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dalam suatu masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari TIK banyak memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak banyak terjamah oleh TIK. (Bina Sarana Informatika, 2012: 1-2).
Dari kondisi riil yang ada kita dapat melihat bahwa perkembangan infrastuktur dan content  TIK yang cukup pesat di perkotaan dan sebagian desa ternyata belum memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Fakta yang ditampilkan di awal menunjukkan bahwa rakyat miskin sampai sekarang masih belum beranjak dari keadaannya. Teknologi informasi belum mampu mengangkat kesejahteraan rakyat miskin. Di satu sisi kita menyaksikan euforia cepatnya perkembangan teknologi informasi dalam keseharian kita. Yang berpengetahuan dan memiliki peluang dan modal akan semakin cepat menjadi kaya berkat teknologi informasi ini, sementara masyarakat yang miskin terus menerus berkutat dengan kemiskinannya. Ironis sekali memang, namun itulah realita yang ada di tengah masyarakat. (Talibo, 2011: https://lukmantalibo.wordpress.com, diunduh 10 November 2015).
Berdasarkan keempat pendapat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa TIK memang memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat. TIK memiliki peranan pokok bagi penduduk Indonesia, namun untuk dapat memainkan peranan pokok tersebut secara optimal, masyarakat bangsa Indonesia harus mampu melihat kondisi realitasnya yang sekarang ini. TIK juga sangat berperan dan bermanfaat bagi bisnis dan pemerintahan. Namun, dibalik peran dan manfaatnya ternyata perkembangan infrastuktur dan content  TIK belum bisa memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena sampai saat ini, TIK belum mampu mengangkat kesejahteraan rakyat miskin.
B.     Peluang dan Tantangan TIK dalam upaya memberdayakan masyarakat Indonesia
Peluang-peluang dan tantangan pengembangan dan pendayagunaan TIK dalam meningkatkan daya saing bangsa sangat terbuka, yaitu melalui peningkatan kapasitas layanan, baik layanan publik maupun layanan komersial, serta peningkatan kapasitas industri TIK untuk pasar dalam negeri dan luar negeri yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan devisa. Keberhasilan pengembangan dan pendayagunaan TIK ini sangat bergantung dari terlaksananya prinsip kerjasama kemitraan antar semua pemangku kepentingan terkait. Untuk mewujudkan peluang-peluang tersebut secara optimal, kita masih dihadapkan pada beberapa permasalahan di bidang layanan publik, komersial yang terkait, diantaranya adalah masalah infrastruktur termasuk jaringan beserta sarana dan prasarananya, dan permasalahan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pertama, di bidang infrastruktur; kemampuan kita seperti penetrasi telepon, penetrasi komputer dan penetrasi internet masih belum memadai untuk dapat mendukung berkembangnya layanan informasi berbasis TIK ke seluruh rakyat indonesia. Kedua, di bidang SDM yang merupakan masalah sangat strategis sangat perlu mendapat perhatian. Pengembangan SDM harus secara terus menerus dilakukan sebelum dan setelah kita membangun infrastruktur, sarana dan prasarananya. Hal ini perlu dilakukan karena karakteristik teknologi TIK yang dinamis berkembang terus menerus secara cepat. Peranan SDM TIK dalam meningkatkan daya saing bangsa terletak pada kemampuan SDM kita untuk meningkatkan layanan informasi, baik layanan publik maupun layanan komersial, serta kemampuan SDM dalam meningkatkan kapasitas industri yang mampu bersaing di pasar internasional. Secara umum kondisi SDM TIK kita masih tertinggal jauh dibanding negara-negara lain yang sudah memanfaatkan TIK. (Moedjiono, 2010: 2-3).

Pemanfaatan infrastuktur TIK di indonesia masih belum optimal dalam menunjang pengembangan ekonomi termasuk di kalangan masyarakat pedesaan, sementara itu, penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi masih belum menjadi pendekatan yang umum. Wacana mengenai TIK masih terpusat pada pengembangan industri, pemerintah dan penggunaan bisnis. Sepertinya TIK dan usaha penanggulangan kemiskinan merupakan dua hal yang tidak sejalan, meskipun telah ada usaha-usaha untuk memanfaatkan TIK untuk pembangunan dan penanggulangan kemiskinan sektor-sektor yang mencakup kesehatan, pendidikan, pertanian, pengembangan sumber daya manusia, inisiatif-inisiatif ini masih terkonsentrasi di daerah perkotaan, dan belum secara keseluruhan menjangkau masyarakat miskin di pedesaan. (Djauhari, 2011: 5).
Pada level nasional, kondisi perkembangan TIK sebenarnya cukup menggembirakan dan berhasil menciptakan momentum, semangat dan keyakinan yang tinggi untuk mengembangkan ekonomi Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna jaringan sosial, seperti: facebook dan twitter terbesar di dunia. World Economic Forum menilai, bahwa perkembangan dan implementasi TIK telah mengalami transisi menuju kearah yang lebih baik, yang penuh dengan kreasi dan inovasi. Inilah salah satu peluang TIK di dalam upaya memberdayakan masyarakat Indonesia. ( Lemhamnas RI, 2013: 45).
Berdasarkan ketiga pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa TIK memiliki banyak peluang dalam pemanfaatannya untuk memberdayakan masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya adalah  melalui peningkatan kapasitas layanan, baik layanan publik maupun layanan komersial. Namun, untuk dapat memanfaatkan peluang itu secara optimal, kita masih dihadapkan pada permasalahan di bidang layanan publik, komersial yang terkait, diantaranya adalah masalah infrastruktur dan permasalahan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Masalah lain yang dihadapi adalah penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan TIK masih belum menjadi pendekatan yang umum. Ini dikarenakan  oleh wacana mengenai TIK masih terpusat pada pengembangan industri, pemerintah dan penggunaan bisnis.
C.    Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia

Indonesia perlu mengembangkan TIK untuk menunjang pemberdayaan masyarakat karena TIK terbukti berhasil membantu secara efektif upaya-upaya mengurangi kemiskinan di negara-negara yang berkembang seperti Peru, Cina, Kepulauan Solomon, Zimbabwe, dan India. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang informasi dan komunikasi merupakan hal yang penting, karena Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu aspek yang dapat mendukung tercapainya kesejahteraan bangsa. Sebagaimana, diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, masyarakat informasi Indonesia diproyeksikan pada periode jangka menengah ketiga, yaitu tahun 2015-2019. Penetapan sasaran ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk mendapatkan, mengolah, dan memanfaatkan informasi mutlak dimiliki oleh suatu bangsa tidak saja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, tetapi juga untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat. (Sulthany, 2013: 2).
TIK terbukti berhasil membantu secara efektif upaya-upaya mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang seperti Peru, Cina, Kepulauan Solomon, Zimbabwe dan India. Pengalaman-pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dari usaha serupa di tempat lain menunjukkan bahwa TIK paling efektif bila digunakan sebagai alat untuk pembangunan, menunjang strategi-strategi pembangunan yang telah dilaksanakan atau akan disusun, daripada jika TIK diharapkan sebagai buah atau hasil pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, strategi TIK menawarkan jurus-jurus tambahan untuk melengkapi teknologi yang diterapkan, agar dapat lebih menjamin keefektifannya dalam melawan kemiskinan. Untuk mendorong pembangunan strategi TIK di Indonesia maka sejumlah pengamatan yang terkait dan pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman-pengalaman di tempat lain yang menerapkan potensi TIK patut dipertimbangkan. Di antaranya: 1) jika berdiri sendiri, TIK tidak dapat berperan optimal; 2) TIK paling tepat dimanfaatkan untuk menyempurnakan proses yang sudah berjalan cukup baik; 3) pengguna TIK biasanya orang-orang yang sudah akrab dengan TIK; 4) penerapan efektif TIK melibatkan baik infrastruktur teknologi maupun infrastuktur informasi ; 5) di pedesaan negara berkembang (yaiu tempat tinggal mayoritas penduduknya), instalasi dan perawatan infrastuktur teknologi relatif mudah dibandingkan dengan pengadaan infrastuktur informasi; 6) dengan TIK kita pantas berharap, bahkan yang tidak terduga pun dapat muncul sebagai hasil; 7) TIK mungkin membuka peluang-peluang bagi pembangunan, tetapi hasil yang diharapkan selalu muncul dari kegiatan manusianya. (Agung, 2008: 3-7).
Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat signifikan dalam peningkatan kualitas masyarakat melalui peranannya dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Menurut (Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2006: 6).
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah, jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan Teknologi Informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan Teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance). (Laily http://varriebee.blogspot.co.id, diunduh Sabtu 14 November 2015).
Berdasarkan keempat pendapat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa alasan mengapa TIK yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia adalah karena TIK telah terbukti berhasil membantu secara efektif upaya-upaya untuk mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang, dan Indonesia dapat mengambil pelajaran dari pengalaman-pegalaman tersebut untuk mengembangkan TIK dalam rangka untuk memberdayakan masyarakatnya. Alasan lainnya adalah karena pengembangan TIK itu merupakan sumber terbentuknya iklim sebagai landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Dan karena Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat signifikan dalam peningkatan kualitas masyarakat melalui peranannya dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
TIK memiliki peranan penting dalam upaya memberdayakan masyarakat Indonesia. Keberhasilan dari pemanfaatan TIK untuk memberdayakan masyarakat tergantung dari SDM (sumber daya manusia) dan infrastruktur serta dana/anggaran yang tersedia. TIK memiliki tiga peran pokok dalam upayanya untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, yaitu pertama: TIK merupakan instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat; kedua: produk TIK merupakan komoditas yang sama dengan komoditas ekonomi lainnya, yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri TIK; ketiga: TIK bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan jaminan keamanan, keselamatan dan kedamaian bangsa dan negara melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan seluruh wilayah nusantara, yang menjangkau sampai ke pulau-pulau terpencil dan pedesaan.
TIK dimanfaatkan dalam upaya memberdayakan masyarakat, karena TIK merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi.  Alasan lain mengapa TIK yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat adalah karena dengan adanya TIK maka informasi yang diperoleh masyarakat akan mencukupi sehingga masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya. Selain itu, TIK juga paling efektif bila digunakan sebagai alat untuk pembangunan, menunjang strategi-strategi pembangunan yang telah dilaksanakan atau akan disusun, daripada jika TIK diharapkan sebagai buah atau hasil pembangunan itu sendiri.

Peluang-peluang TIK dalam upaya memberdayakan masyarakat peedesaan antara lain adalah melalui peningkatan kapasitas layanan, baik layanan publik maupun layanan komersial, serta peningkatan kapasitas industri TIK untuk pasar dalam negeri dan luar negeri yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan devisa. Meskipun TIK memiliki peluang dalam pemanfaatannya untuk memberdayakan masyarakat, TIK mengalami berbagai tantangan. Di antaranya adalah pemanfaatan infrastuktur TIK di indonesia masih belum optimal dalam menunjang pengembangan ekonomi termasuk di kalangan masyarakat pedesaan, sementara itu, penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi masih belum menjadi pendekatan yang umum. Wacana mengenai TIK masih terpusat pada pengembangan industri, pemerintah dan penggunaan bisnis.

B.     Saran
Pemerintah sudah semestinya menerapkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya memberdayakan masyarakatnya. Karena, seperti yang telah diketahui oleh masyarakat luas bahkan di kalangan pemerintahan pun bahwa TIK merupakan suatu media yang memang perkembangannya sangat cepat dan pesat serta perkembangannya sampai saat ini belum terlihat titik jenuhnya. Dan bila TIK ini dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, ada kemungkinan ke depannya akan terus berlanjut asalkan dalam penerapannya hal-hal yang semestinya di perhatikan, jangan sampai di abaikan. Karena bisa saja penerapannya akan gagal. Bukan membawa hasil yang diharapkan tapi malah merugikan negara. Disini seluruh pemerintah baik dari pusat sampai ke daerah harus mampu bekerjasama dalam hal untuk memanfaatkan TIK ini. Karena keberhasilan pendayagunaan TIK ini sangat bergantung dari terlaksananya prinsip kerjasama kemitraan antar semua pemangku kepentingan terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar