BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Saat ini TIK sangat berperan penting dalam kehidupan
masyarakat. Dan telah banyak bermunculan berbagai
cara baru dalam kehidupan manusia, bahkan sudah banyak dari cara baru yang
bermunculan tersebut sudah diterapkan dalam kehidupan manusia. Hal yang menyebabkan
munculnya dan diterapkannya berbagai cara baru tersebut adalah kemajuan dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat. Dengan kemajuannya yang begitu
pesat, membuat berbagai cara baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia
menjadi lebih efektif dan efisien dalam bidang produksi, distribusi dan
konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam
Masyarakat Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini biasa juga disebut sebagai
masyarakat pasca industri.
Di Indonesia, pemanfaatan potensi
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk membantu upaya pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat pedesaan masih
sangat langka, dikarenakan banyaknya
tantangan yang dihadapi oleh TIK itu sendiri dan juga karena peluang yang ada
belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dalam menerapkan TIK ini
dalam upaya memberdayakan masyarakatnya. Sudah
seharusnya pemerintah, masyarakat dan dunia industri bekerja sama dalam memberdayakan peran TIK
dalam pembangunan nasional dan bergandengan dengan langkah-langkah pembangunan
yang telah diambil untuk memberdayakan masyarakat
yang berada di pedesaan. Kenyataan di lapangan dapat dinyatakan bahwa evolusi
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia justru menciptakan kesenjangan
sosial yang cukup tinggi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, padahal
sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
di daerah pedesaan bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat pedesaan. Ada berbagai alasan dari pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam upaya
memberdayakan masyarakat pedesaan salah satunya adalah TIK ini memang
tidak dapat memperbaiki pembangunan yang gagal, tetapi TIK dapat membuat
pembangunan yang berhasil menjadi lebih baik. Teknologi hanyalah satu komponen dalam pembangunan.
Terdapat sejumlah komponen lain yang harus berfungsi efektif agar teknologi
dapat memberikan sumbangannya. Komponen mana yang telah berjalan dengan baik
dalam pembangunan, akan berperan lebih efektif lagi jika menggunakan TIK.
Namun, jika digunakan secara salah, TIK hanya akan menambah beban biaya yang
tidak perlu dan akan menimbulkan kekecewaan di kalangan pemakai dan
penganjurnya jika hasil yang di harapkan tak tampak, sehingga menghambat
usaha-usaha selanjutnya untuk memanfaatkan TIK.
B. Rumusan
masalah
1. Bagaimana peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi masyarakat
?
2. Bagaimanakah peluang dan tantangan TIK dalam upaya
memberdayakan masyarakat Indonesia ?
3. Mengapa
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi masyarakat
bangsa Indonesia
Bagi bangsa
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 230 juta yang tinggal di
daerah kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau serta dengan keberagaman suku
bangsa, budaya, adat istiadat agama, ideologi, politik, tingkat sosial ekonomi,
maka peranan TIK mempunyai tiga peranan pokok, yaitu pertama:
TIK merupakan instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan
memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat; kedua:
produk TIK merupakan komoditas yang sama dengan komoditas ekonomi lainnya, yang
mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan
bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri TIK;
ketiga: TIK bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan
jaminan keamanan, keselamatan dan kedamaian bangsa dan negara melalui
pengembangan sistem informasi yang menghubungkan seluruh wilayah nusantara,
yang menjangkau sampai ke pulau-pulau terpencil dan pedesaan. Untuk bisa
memainkan ketiga peran pokok tersebut secara optimal, kita harus mampu melihat
kondisi realitas kita sekarang ini dalam penyediaan infrastruktur,
suprastuktur, sumberdaya manusia, anggaran/dana, sistem manajemen dan prosedur/
budaya kerja serta peraturan perundang-undangan yang masih serba sangat
terbatas. Dengan bertolak dari penglihatan atas kondisi yang ada mengenai
pemanfaatan TIK yang ada selama ini, kita akan bisa menyusun langkah-langkah
yang sebaiknya dapat dilakukan secara tepat. (Moedjiono, 2010: 2-3).
Pada tahun
1999, pemerintah Indonesia memulai gerakan berbasis teknologi informasi. Sejak
saat itu, hampir seluruh kegiatan masyarakat sehari-hari membutuhkan peran
teknologi informasi, termasuk kegiatan bisnis dan pemerintahan. (Hanggarini dan
Hendrowati, 2010: 278).
Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.
Sehingga TIK sangat berperan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dalam
suatu masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari TIK banyak memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang
tidak banyak terjamah oleh TIK. (Bina Sarana Informatika, 2012: 1-2).
Dari kondisi
riil yang ada kita dapat melihat bahwa perkembangan infrastuktur dan content TIK yang cukup
pesat di perkotaan dan sebagian desa ternyata belum memberikan dampak langsung
terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Fakta yang ditampilkan di awal
menunjukkan bahwa rakyat miskin sampai sekarang masih belum beranjak dari
keadaannya. Teknologi informasi belum mampu mengangkat kesejahteraan rakyat
miskin. Di satu sisi kita menyaksikan euforia cepatnya perkembangan teknologi
informasi dalam keseharian kita. Yang
berpengetahuan dan memiliki peluang dan modal akan semakin cepat menjadi kaya
berkat teknologi informasi ini, sementara masyarakat yang miskin terus menerus
berkutat dengan kemiskinannya. Ironis sekali memang, namun itulah realita yang
ada di tengah masyarakat. (Talibo, 2011: https://lukmantalibo.wordpress.com, diunduh 10
November 2015).
Berdasarkan
keempat pendapat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa TIK memang memiliki
peranan yang sangat penting bagi masyarakat. TIK memiliki peranan pokok bagi
penduduk Indonesia, namun untuk dapat memainkan peranan pokok tersebut secara
optimal, masyarakat bangsa Indonesia harus mampu melihat kondisi realitasnya
yang sekarang ini. TIK juga sangat berperan dan bermanfaat bagi bisnis dan
pemerintahan. Namun, dibalik peran dan manfaatnya ternyata perkembangan
infrastuktur dan content TIK belum bisa memberikan dampak secara
langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena sampai saat ini, TIK
belum mampu mengangkat kesejahteraan rakyat miskin.
B.
Peluang dan Tantangan TIK dalam upaya memberdayakan
masyarakat Indonesia
Peluang-peluang dan tantangan pengembangan dan pendayagunaan TIK dalam
meningkatkan daya saing bangsa sangat terbuka, yaitu melalui peningkatan
kapasitas layanan, baik layanan publik maupun layanan komersial, serta
peningkatan kapasitas industri TIK untuk pasar dalam negeri dan luar negeri
yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan devisa. Keberhasilan pengembangan dan
pendayagunaan TIK ini sangat bergantung dari terlaksananya prinsip kerjasama
kemitraan antar semua pemangku kepentingan terkait. Untuk mewujudkan
peluang-peluang tersebut secara optimal, kita masih dihadapkan pada beberapa
permasalahan di bidang layanan publik, komersial yang terkait, diantaranya
adalah masalah infrastruktur termasuk jaringan beserta sarana dan prasarananya,
dan permasalahan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pertama, di bidang infrastruktur; kemampuan kita seperti penetrasi
telepon, penetrasi komputer dan penetrasi internet masih belum memadai untuk
dapat mendukung berkembangnya layanan informasi berbasis TIK ke seluruh rakyat
indonesia. Kedua, di bidang SDM yang
merupakan masalah sangat strategis sangat perlu mendapat perhatian.
Pengembangan SDM harus secara terus menerus dilakukan sebelum dan setelah kita
membangun infrastruktur, sarana dan prasarananya. Hal ini perlu dilakukan
karena karakteristik teknologi TIK yang dinamis berkembang terus menerus secara
cepat. Peranan SDM TIK dalam meningkatkan daya saing bangsa terletak pada
kemampuan SDM kita untuk meningkatkan layanan informasi, baik layanan publik
maupun layanan komersial, serta kemampuan SDM dalam meningkatkan kapasitas
industri yang mampu bersaing di pasar internasional. Secara umum kondisi SDM
TIK kita masih tertinggal jauh dibanding negara-negara lain yang sudah
memanfaatkan TIK. (Moedjiono, 2010: 2-3).
Pemanfaatan infrastuktur TIK di indonesia masih belum optimal dalam
menunjang pengembangan ekonomi termasuk di kalangan masyarakat pedesaan,
sementara itu, penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi masih belum menjadi pendekatan yang umum. Wacana mengenai TIK
masih terpusat pada pengembangan industri, pemerintah dan penggunaan bisnis.
Sepertinya TIK dan usaha penanggulangan kemiskinan merupakan dua hal yang tidak
sejalan, meskipun telah ada usaha-usaha untuk memanfaatkan TIK untuk
pembangunan dan penanggulangan kemiskinan sektor-sektor yang mencakup
kesehatan, pendidikan, pertanian, pengembangan sumber daya manusia,
inisiatif-inisiatif ini masih terkonsentrasi di daerah perkotaan, dan belum
secara keseluruhan menjangkau masyarakat miskin di pedesaan. (Djauhari, 2011:
5).
Pada level nasional,
kondisi perkembangan TIK sebenarnya cukup menggembirakan dan berhasil
menciptakan momentum, semangat dan keyakinan yang tinggi untuk mengembangkan
ekonomi Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna
jaringan sosial, seperti: facebook dan twitter terbesar di dunia.
World Economic Forum menilai, bahwa perkembangan dan implementasi TIK
telah mengalami transisi menuju kearah yang lebih baik, yang penuh dengan
kreasi dan inovasi. Inilah salah satu peluang TIK di dalam upaya memberdayakan
masyarakat Indonesia. (
Lemhamnas RI, 2013: 45).
Berdasarkan ketiga pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa TIK
memiliki banyak peluang dalam pemanfaatannya untuk memberdayakan masyarakat
Indonesia. Salah satu diantaranya adalah melalui peningkatan kapasitas layanan, baik
layanan publik maupun layanan komersial. Namun, untuk dapat memanfaatkan
peluang itu secara optimal, kita masih dihadapkan pada permasalahan di bidang
layanan publik, komersial yang terkait, diantaranya adalah masalah
infrastruktur dan permasalahan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Masalah
lain yang dihadapi adalah penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan TIK masih
belum menjadi pendekatan yang umum. Ini dikarenakan oleh wacana mengenai TIK masih terpusat pada
pengembangan industri, pemerintah dan penggunaan bisnis.
C. Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia
Indonesia perlu mengembangkan TIK untuk menunjang
pemberdayaan masyarakat karena TIK terbukti berhasil membantu secara efektif
upaya-upaya mengurangi kemiskinan di negara-negara yang berkembang seperti
Peru, Cina, Kepulauan Solomon, Zimbabwe, dan India. Pemberdayaan masyarakat
dalam bidang informasi dan komunikasi merupakan hal yang penting, karena
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu aspek yang dapat mendukung
tercapainya kesejahteraan bangsa. Sebagaimana, diamanatkan dalam UU No. 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025,
masyarakat informasi Indonesia diproyeksikan pada periode jangka menengah
ketiga, yaitu tahun 2015-2019. Penetapan sasaran ini didasarkan pada kenyataan
bahwa kemampuan untuk mendapatkan, mengolah, dan memanfaatkan informasi mutlak
dimiliki oleh suatu bangsa tidak saja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan daya saing bangsa, tetapi juga untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup
masyarakat. (Sulthany, 2013: 2).
TIK terbukti berhasil membantu secara efektif
upaya-upaya mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang seperti Peru,
Cina, Kepulauan Solomon, Zimbabwe dan India. Pengalaman-pengalaman dan
pelajaran yang diperoleh dari usaha serupa di tempat lain menunjukkan bahwa TIK
paling efektif bila digunakan sebagai alat untuk pembangunan, menunjang
strategi-strategi pembangunan yang telah dilaksanakan atau akan disusun,
daripada jika TIK diharapkan sebagai buah atau hasil pembangunan itu sendiri.
Oleh karena itu, strategi TIK menawarkan jurus-jurus tambahan untuk melengkapi
teknologi yang diterapkan, agar dapat lebih menjamin keefektifannya dalam
melawan kemiskinan. Untuk mendorong pembangunan strategi TIK di Indonesia maka
sejumlah pengamatan yang terkait dan pelajaran yang dapat ditarik dari
pengalaman-pengalaman di tempat lain yang menerapkan potensi TIK patut
dipertimbangkan. Di antaranya: 1) jika berdiri sendiri, TIK tidak dapat
berperan optimal; 2) TIK paling tepat dimanfaatkan untuk menyempurnakan proses
yang sudah berjalan cukup baik; 3) pengguna TIK biasanya orang-orang yang sudah
akrab dengan TIK; 4) penerapan efektif TIK melibatkan baik infrastruktur
teknologi maupun infrastuktur informasi ; 5) di pedesaan negara berkembang
(yaiu tempat tinggal mayoritas penduduknya), instalasi dan perawatan
infrastuktur teknologi relatif mudah dibandingkan dengan pengadaan infrastuktur
informasi; 6) dengan TIK kita pantas berharap, bahkan yang tidak terduga pun
dapat muncul sebagai hasil; 7) TIK mungkin membuka peluang-peluang bagi
pembangunan, tetapi hasil yang diharapkan selalu muncul dari kegiatan
manusianya. (Agung, 2008: 3-7).
Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi
merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi landasan bagi tumbuhnya
kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya
pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan
Komunikasi merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat signifikan dalam
peningkatan kualitas masyarakat melalui peranannya dalam pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Menurut (Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik
Indonesia, 2006: 6).
Pemberdayaan masyarakat melalui
informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh,
data-data tentang sekolah, jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan
sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk
memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. Tuntutan masyarakat
akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar
instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan
Teknologi Informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam
sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan Teknologi mendorong
aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja
serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good
govermance). (Laily
http://varriebee.blogspot.co.id,
diunduh Sabtu 14 November 2015).
Berdasarkan keempat pendapat
diatas maka dapat disimpulkan, bahwa alasan mengapa TIK yang dimanfaatkan untuk
memberdayakan masyarakat Indonesia adalah karena TIK telah terbukti berhasil
membantu secara efektif upaya-upaya untuk mengurangi kemiskinan di negara-negara
berkembang, dan Indonesia dapat mengambil pelajaran dari pengalaman-pegalaman
tersebut untuk mengembangkan TIK dalam rangka untuk memberdayakan
masyarakatnya. Alasan lainnya adalah karena pengembangan TIK itu merupakan
sumber terbentuknya iklim sebagai landasan bagi tumbuhnya
kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya
pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Dan karena Teknologi Informasi dan
Komunikasi merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat signifikan dalam
peningkatan kualitas masyarakat melalui peranannya dalam pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
TIK memiliki peranan penting dalam upaya memberdayakan
masyarakat Indonesia. Keberhasilan dari pemanfaatan TIK untuk memberdayakan
masyarakat tergantung dari SDM (sumber daya manusia) dan infrastruktur serta
dana/anggaran yang tersedia. TIK memiliki tiga peran pokok dalam upayanya untuk
memberdayakan masyarakat Indonesia, yaitu pertama: TIK
merupakan instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan
memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat; kedua:
produk TIK merupakan komoditas yang sama dengan komoditas ekonomi lainnya, yang
mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan
bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri TIK;
ketiga: TIK bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan
jaminan keamanan, keselamatan dan kedamaian bangsa dan negara melalui pengembangan
sistem informasi yang menghubungkan seluruh wilayah nusantara, yang menjangkau
sampai ke pulau-pulau terpencil dan pedesaan.
TIK dimanfaatkan dalam upaya memberdayakan
masyarakat, karena TIK merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi
landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya
dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Alasan lain mengapa TIK yang dimanfaatkan
untuk memberdayakan masyarakat adalah karena dengan adanya TIK maka informasi
yang diperoleh masyarakat akan mencukupi sehingga masyarakat akan belajar untuk
menentukan pilihannya. Selain itu, TIK juga paling efektif bila digunakan
sebagai alat untuk pembangunan, menunjang strategi-strategi pembangunan yang
telah dilaksanakan atau akan disusun, daripada jika TIK diharapkan sebagai buah
atau hasil pembangunan itu sendiri.
Peluang-peluang TIK dalam upaya memberdayakan
masyarakat peedesaan antara lain adalah melalui
peningkatan kapasitas layanan, baik layanan publik maupun layanan komersial,
serta peningkatan kapasitas industri TIK untuk pasar dalam negeri dan luar
negeri yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan devisa. Meskipun TIK memiliki peluang
dalam pemanfaatannya untuk memberdayakan masyarakat, TIK mengalami berbagai
tantangan. Di antaranya adalah pemanfaatan infrastuktur TIK di indonesia masih
belum optimal dalam menunjang pengembangan ekonomi termasuk di kalangan
masyarakat pedesaan, sementara itu, penanggulangan kemiskinan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi masih belum menjadi pendekatan
yang umum. Wacana mengenai TIK masih terpusat pada pengembangan industri,
pemerintah dan penggunaan bisnis.
B.
Saran
Pemerintah sudah semestinya menerapkan dan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam upaya memberdayakan masyarakatnya. Karena, seperti yang
telah diketahui oleh masyarakat luas bahkan di kalangan pemerintahan pun bahwa
TIK merupakan suatu media yang memang perkembangannya sangat cepat dan pesat
serta perkembangannya sampai saat ini belum terlihat titik jenuhnya. Dan bila
TIK ini dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, ada kemungkinan
ke depannya akan terus berlanjut asalkan dalam penerapannya hal-hal yang
semestinya di perhatikan, jangan sampai di abaikan. Karena bisa saja
penerapannya akan gagal. Bukan membawa hasil yang diharapkan tapi malah
merugikan negara. Disini seluruh pemerintah baik dari pusat sampai ke daerah harus
mampu bekerjasama dalam hal untuk memanfaatkan TIK ini. Karena keberhasilan
pendayagunaan TIK ini sangat bergantung dari terlaksananya prinsip kerjasama
kemitraan antar semua pemangku kepentingan terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar