KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”FUNGSI SEMANTIK MEDIA PEMBELAJARAN.”
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Media Pembelajaran pada Jurusan Teknik Elektro dengan
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer di Universitas Negeri
Makassar.
Kami menyadari
bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi kami dan umumnya
bagi pihak lain yang perlu untuk perbandingan dan pengembangan pendidikan
selanjutnya.
Makassar, 21 Maret 2017
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apakah
pengertian media pembelajaran?
2. Apakah
tujuan dan manfaat media pembelajaran?
3. Bagaimanakah
fungsi semantik media pembelajaran?
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran, mendeskripsikan
tujuan dan manfaat media pembelajaran, serta dapat menjelaskan fungsi semantik
media pembelajaran.
1. Menambah
referensi tentang fungsi media pembelajaran
2. Memperdalam
wawasan tentang fungsi semantik dari sebuah media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Secara
etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata
”medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Sedangkan yang
pembelajaran, pembelajaran dari istilah Bahasa Inggris yaitu “Instruction” diartikan
sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara
dinamis. Ini berada dengan istilah “teaching” yang berarti mengajar.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah apa
saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Secara
terminologis, ada berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran.
Gagne (1970) mendefinisikan bahwa media adalah berbagai komponen pada
lingkungan belajar yang membantu pebelajar untuk belajar. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak
batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya
adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of
Education and Communication Technology (AECT). Penggunaan
media pembelajaran dilandasi oleh aspek sejarah, psikologis, teknologis, dan
empirik. Sejarah penggunaan media dalam proses pembelajaran/pendidikan dapat
membantu menjelaskan ide yang abstrak (penjelasan verbal) dan dapat memudahkan
pemahaman peserta didik terhadap pesan-pesan pembelajaran. Dari aspek
psikologis, penggunaan media dalam pembelajaran dapat menyediakan rangsangan
bermacam-macam kepada peserta didik sehingga melayani kondisi dan karakteristik
yang berbeda-beda pada peserta didik.
1. Tujuan
media pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai
alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
2. Manfaat
media pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Maka dapat diidentifikasikan manfaat media
pembelajaran bagi pengajar dan juga bagi pembelajar (peserta didik), sebagai
berikut:
1. manfaat
media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
2. manfaat
media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
Kata semantik
dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantiks) semula berasal
dari bahasa Yunani, sema
(kata benda yang berarti “tanda”)
atau “lambang". Kata kerjanya adalah semaino yang berarti
“menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini
sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik (Prancis: signe
linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (Chaer,
2009:2) yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud
bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari
komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan tanda dan
lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada
diluar bahasa yang lazmi disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata
semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistik
yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal
yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang
mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Dengan anggapan
bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari
linguistik. Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini
juga menduduki tingkatan tertentu.
Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkatan
pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki
tingkatan paling akhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan
bahwa (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu pada
adanya lambang-lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan seperangkat
sistem yang memiliki tataan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang
yang memiliki bentuk dan hubungan itu mensosialisasikan adanya makna tertentu
(Aminuddin, 2001:15).
Fungsi semantik media
pembelajaran yakni
kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna
atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat
dikatakan bahwa Fungsi semantik
sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel,
maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang
abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa. Materi pembelaran yang sulit
pahami oleh siswa yang disampaikan secara verbalis, media pembelajaran
merupakan media yang mampu menjembatani guru untuk membuat pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Gambar memang tidak memiliki kata-kata, tapi gambar diketika
ditayangkan dihadapan siswa memiliki ratusan bahkan ribuah kata yang memiliki
banyak arti, sehingga materi abstrak akan lebih konkret dan bermakna
menggunakan media.
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa bahasa meliputi lambang (symbol) dan isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang keduanya telah menjadi
totalitas pesan (message), yang tidak
dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau
kata-kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang
digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar
harimau dapat dipakai sebagai simbol keberanian, seperti digunakan oleh
masyarakat Kota Bandung (Maung Bandung).
Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada binatang buas. Hubungan
antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas, yakni “makna” tidak
melekat pada “kata”,
“kata” hanya “bermakna”
bila telah dirujukkan kepada sejumlah referen.
Manusia yang
memberi makna pada kata atau dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, gurulah yang memberi makna pada setiap kata
yang disampaikannya. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya merujuk pada
benda, misalnya Candi Borobudur, Big Ben di London, jantung manusia, atau ikan
paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan untuk
menjelaskannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu dengan menghadirkan photo
Candi Borobudur dan Big Ben, mock up
jantung manusia, dan gambar ikan paus.
Bila kata
tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuai tindakan, hubungan konsep dan lain-lain, misalnya kata iman,
etika, akhlak, atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi menjadi tambah
rumit, yakni bila komunikasinya melalui bahasa verbal. Namun bagi guru yang
kreatif dan mampu mendayagunakan media pembelajaran secara tepat hal itu dapat
dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui bahasa
dramatisasi, simulasi, cerita (mendongeng), cerita bergambar, dan lain-lain.
Fungsi semantik media
pembelajaran yakni
kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna
atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat
dikatakan bahwa Fungsi semantik
sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel,
maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang
abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa.
Media
pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang guru untuk
menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu sampai kepada siswanya. Dengan
adanya media pembelajaran memudahkan seorang guru dalam melakukan proses
belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang digunakan untuk
dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini. peralatan sudah
serba canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn untuk
melakukan proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Makalah ini
jauhlah dari kata sempurna dan tidak luput dari kesalahan sehingga kami sangat mengharapkan
adanya saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Afrilian, Eva. 2014. “Fungsi dan Manfaat Media
Pembelajaran.” http://evaaprilian27.blogspot.co.id,
diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Budi. P. 2011. “Media Pembelajaran.” http://widyareinventing.blogspot.co.id,
diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Frima, Kurnia Okta. 2013. Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran. http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id,
diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar