Minggu, 29 April 2018

Keamanan Komputer (Tugas Resume Diskusi)


KEAMANAN KOMPUTER
“Tugas Resume Diskusi”
 






OLEH:
Musfirawati
1529040066
PTIK A/2015







PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017/2018

A.      Trojan ProRAT
Trojan horse atau Kuda Troya atau yang lebih dikenal sebagai Trojan dalam keamanan komputer merujuk kepada sebuah bentuk perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sebuah sistem atau jaringan. Di dalam sistem komputer, trojan adalah sebuah program yang tidak diharapkan dan disisipkan tanpa sepengetahuan dari pemilik komputer. Program ini kemudian dapat diaktifkan dan dikendalikan dari jarak jauh, atau dengan menggunakan timer (pewaktu). Akibatnya, komputer yang disisipi Trojan Horse tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Ternyata trojan dibuat dengan menggunakan sebuah software, salah satunya adalah program RAT. RAT adalah singkatan dari Remote Access Trojan atau biasa disebut juga dengan Remote Access Tool yang merupakan sebuah software atau program yang digunakan oleh para hacker untuk mengendalikan komputer korban sepenuhnya. Dengan menggunakan software RAT, maka hacker dapat mengirim kepada komputer korban dalam bentuk gambar, video atau file lainnya. Salah satu jenis RAT yang paling sering digunakan oleh para hacker adalah ProRAT. ProRAT merupakan salah satu tool/software hacking yang mempunyai fitur yang lumayan lengkap,  memiliki fungsi untuk menyusup ke komputer orang lain, melihat isinya bahkan memegang kendalinya. Cara penggunaanya terbilang paling mudah yakni: (1) Mengetahui IP dan Port target; (2) Menginfeksi Komputer target dengan server buatan kita (dari Prorat); dan (3) Komputer korban pun bisa kita ambil alih.
Adapun Beberapa fungsi yang dapat dilakukan dengan ProRAT adalah: (1) Menghentikan proses suatu aplikasi ataupun menutup seluruh aplikasi yang berjalan; (2) Dapat mengacaukan computer, seperti screen yang terbalik, kursor yang terkunci dan lainnya; (3) Melakukan pencarian file pada computer korban, bahkan bias mengambil file dari computer korban; (4) Dapat melakukan restart, log off maupun men-shutdown computer korban; (5) Mampu melakukan screenshot layar computer korban maupun memotret orang yang berada di depan computer yang terinfeksi Trojan; Dan Lain-Lain.
ProRAT merupakan software/tool yang cukup lengkap yang memiliki beberapa fitur-fitur antara lain: Remote Control; Melihat system info, menjalankan aplikasi dan task manager; Tambahan proses, file atau file download; Admin FTP; Format HDD (kerusakan harddisk); Remotely download; Menjalankan MS-DOS atau aplikasi lainnya; Menambah entry registry; Keylogger: password recording; Membuat screenshot, lihat desktop windows langsung; Mengirim pesan dan chatting; Shutdown, log off maupun restart; serta Control panel, IExplore, Registry, Printer, dan Control Online.

B.       ARP (Address Resolution Protocol) Attack
ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu MAC Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi pada Host yang bersangkutan. Dalam OSI layer, protokol ini bekerja antara Layer 2 dan Layer 3.
Fungsi dari ARP attack sendiri adalah memetakan IP Address menjadi MAC Address. Dia adalah penghubung antara datalink layer dan ip layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS Anda. Bisa dilihat menggunakan perintah arp (baik di Windows atau Linux).
ARP attack terdiri atas dua jenis, yaitu:
1.        ARP Spoofing, yaitu sebuah teknik penyadapan oleh pihak ketiga yang dilakukan dalam sebuah jaringan LAN. Dengan metode tersebut, attacker dapat menyadap transmisi, modifikasi trafik, hingga menghentikan trafik komunikasi antar dua mesin yang terhubung dalam satu jaringan lokal (LAN). Konsep dari jenis ARP ini adalah memanfaatkan kelemahan dari ARP Broadcast. Dengan metode ARP Spoofing, attacker akan berusaha memberikan jawaban MAC Address palsu atas broadcast permintaan ARP dari komputer lain. Pada prakteknya, attacker sering berpura-pura menjadi komputer gateway agar dapat melakukan penyadapan antar dua komputer yang saling berkomunikasi melalui komputer gateway.
2.        ARP Poisoning, yaitu suatu teknik menyerang pada jaringan komputer lokal baik dengan media kabel atau wireless, yang memungkinkan penyerang bisa mengetahui frames data pada jaringan lokal atau melakukan modifikasi traffic atau bahkan menghentikan traffic. Prinsipnya serangan ARP poisoning ini memanfaatkan kelemahan pada teknologi jaringan komputer itu sendiri yang menggunakan ARP broadcast. Terdapat beragam cara untuk mendeteksi ARP Poisoning ini. Pertama, dengan mengecek ARP secara manual dengan mengetik ‘arp’ pada command prompt di windows. Untuk memberikan static ARP Anda bisa menuliskan ‘arp -s IP addr. MAC addr.’Kedua, dengan menggunakan software, seperti Snort, DecaffeinatID, ARPdetective dll.
Prinsip kerja dari ARP spoofing/poisoning adalah mengirim pesan ARP palsu pada ethernet LAN. biasanya, tujuannya adalah untuk mengasosiasikan MAC address dengan IP address dari node yang lain. traffic data apapun berarti IP address dapat mengirim data tidak sesuai yang dituju tetapi malah ke si penyerang. penyerang kemudian dapat memilih untuk mem-forward ke alamat yang memang dituju sender atau memodifikasi data sebelum di forward. penyerang juga dapat meluncurkan serangan denial of service kepada korban dengan mengasosiasikan MAC address yang tidak ada kepada IP address korban gateway.

C.      Teknik Surfing atau Shoulder Surfing
Shoulder surfing adalah salah satu metode pengamatan langsung yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tertentu, yang biasanya efektif dilakukan di tempat-tempat keramaian. Teknik pengamatan langsung ini umumnya digunakan dan efektif dilakukan di tempat-tempat yang ramai dan penuh sesak, hal ini karena akan relatif mudah untuk mengamati tingkah laku seseorang yang akan dijadikan sebagai target atau korban, seperti: Saat seseorang melakukan form informasi tentang data pribadi; Memasukkan PIN mereka pada satu anjungan tunai mandiri atau suatu mesin POS (Point Of Self); Menggunakan kartu nama pada suatu telepon prabayar yang publik; dan Memasukkan kata sandi pada suatu cybercafe, pustaka-pustaka publik dan universitas, atau kios-kios pelabuhan udara.
Seorang hacker dalam mengamati tingkah laku target dengan teknik surfing  biasanya menggunakan teropong dua lensa atau alat-alat penambahan visi lain, memasang kamera-kamera mini pada plafon atau langit-langit atau bahkan dinding sebagai peralatan utama untuk mengamati entri data.
Cara melakukan shoulder surfing, yaitu:
1.        Mengamati secara langsung targetnya.
2.        Merekam dan mempelajari setiap gerak gerik target.
3.        Memasang kamera ukuran kecil di sudut pemantauan
4.        Memasang keyboard palsu yang berfungsi merekam PIN dan menggunakan skimmer atau malware.
5.        Memasang sound record ukuran kecil yang berfungsi untuk merekam setiap perkataan.
Adapun cara mencegah seseorang untuk melakukan teknis Shoulder Surfing, yaitu:
1.        Pada keamanan smartphone, jika memungkinkan maka sebaiknya gunakan fitur finger authentication atau Face Recognition Authentication. Namun, jika tidak memungkinkan maka gunakan patern password yang panjang dan terdiri dari beberapa karakter.
2.        Saat sedang menulis atau menggunakan keypad untuk memasukkan informasi yang rahasia dengan menggunakan tubuh kita atau tangan, maka usahakan untuk membatasi pandangan seseorang pada waktu melakukan hal tersebut.
3.        Anjungan tunai mandiri yang terbaru, sekarang mempunyai suatu tampilan yang canggih untuk melindungi kemungkinan seseorang melakukan Shoulder Surfing. Dengan memperkecil sudut pandang, dan satu-satunya cara untuk melihat layar adalah dengan tepat berdiri secara langsung di depan mesin ATM tersebut.
4.        Apabila melakukan transaksi menggunakan Mesin POS (Point of Sales) yang umum tersedia di dalam toko-toko atau supermarket-supermarket, hendaknya menghalangi dengan badan atau tangan kita sewaktu memasukkan PIN atau dengan tidak meletakkan mesin tersebut ditempat yang datar yang mudah untuk dilihat oleh seseorang waktu mengetik PIN di mesin POS tersebut.
5.        Jangan memasukkan PIN atau melakukan transaksi aplikasi transfer dan pembayaran online, seperti internet banking menggunakan fasilitas komputer umum, seperti di warnet pustaka-pustaka publik dan universitas, atau kios-kios pelabuhan udara. Apabila terpaksa menggunakan, pastikan komputer yang digunakan bebas dari aplikasi seperti keyloger dan yang sejenisnya, dan pastikan site yang ada kunjungi untuk melakukan transaksi tersebut adalah benar.

D.      Cookies (Bahaya Teknik Pencarian dengan Cookies)
HTTP cookie, web cookie, atau cookie adalah serangkaian teks yang dikirimkan oleh server ke penjelajah web yang kemudian akan mengirimkannya kembali tanpa diubah ke server setiap kali penjelajah web mengakses situs web. Cookies dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: Non persistent (session) cookies, yaitu Suatu cookie yang akan hilang sewaktu user menutup browser dan biasanya digunakan pada 'shopping carts' di toko belanja online untuk menelusuri item-item yang dibeli. Dan Persistent cookies, yang diatur oleh situs-situs portal, banner atau  media iklan dan situs lainnya yang ingin tahu ketika user kembali mengunjungi site mereka. (misal dengan cara memberikan opsi ”Remember Me” saat login). File-file ini tersimpan di hardisk user.
Secara umum cookies berfungsi untuk: (1) Membantu web site untuk "mengingat" siapa kita dan mengatur preferences yang sesuai sehingga apabila user kembali mengunjungi web site tersebut akan langsung dikenali. (2) Menghilangkan kebutuhan untuk me-register ulang di web site tersebut saat mengakses lagi tersebut (site tertentu saja), cookies membantu proses login user ke dalam web server tersebut. Dan (3) Memungkinkan web site untuk menelusuri pola web surfing user dan mengetahui situs favorit yang sering dikunjunginya.
Bila Anda memasuki domain situs web yang menggunakan cookie, Anda mungkin akan diminta untuk mengisi formulir yang menyediakan informasi seperti nama dan minat Anda. Informasi ini dikemas ke dalam cookie dan dikirim ke web browser Anda dan disimpan dalam web browser untuk digunakan nanti. Ketika dilain waktu Anda mengunjungi situs web yang sama, browser Anda akan mengirimkan cookie ke web server. Server dapat menggunakan informasi ini untuk menyajikan halaman Web yang sesuai dengan minat Anda.
Cookie biasanya tidak mengganggu keamanan, tapi ada tren yang berkembang dimana cookie bisa berbahaya. Jenis cookies dapat digunakan untuk menyimpan dan melacak aktivitas online Anda. Cookie seperti menonton aktivitas online anda disebut berbahaya atau pelacakan cookie. Ini adalah cookies yang buruk untuk diperhatikan, karena mereka melacak anda dan kebiasaan surfing Anda, dari waktu ke waktu, mereka akan membangun sebuah profil dari kepentingan Anda. Setelah profil yang berisi informasi cukup, maka ada kesempatan bahwa informasi anda dapat dijual ke sebuah perusahaan periklanan yang kemudian mereka akan menggunakan informasi profil ini untuk menargetkan anda dengan iklan dalam minat tertentu. Banyak program antivirus saat ini akan memiliki bendera spyware yang mencurigakan atau cookie adware saat memindai sistem anda untuk virus.
Untuk mengelola cookies terdapat 2 tips yaitu: Pertama, jangan pernah memberikan akses cookie secara sembarangan. Pastikan situs yang dikunjungi itu aman. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melihat nama situs dan alamat URL yang telah menggunakan HTTPS, bukan HTTP. Kedua, hapus cookie secara berkala. Khususnya apabila menggunakan komputer publik, menghapus cookie itu adalah hal yang wajib. Tujuannya agar informasi-informasi yang sempat dimasukkan akan hilang.

E.       Virus dengan Menggunakan JPS
Virus dapat diartikan sebagai suatu program komputer biasa, tetapi memiliki perbedaan yang mendasar dengan program-program lainnya,yaitu virus dibuat untuk menulari program-program lainnya, mengubah, memanipulasinya bahkan sampai merusaknya. Hal yang perlu dicatat disini, yaitu virus hanya akan menulari program lain apabila program pemicu atau program yang telah terinfeksi tadi dieksekusi. Virus juga dapat diartikan sebagai program/perintah yang diselipkan ke dalam suatu program lain yang akan memperbanyak dirinya sendiri dan memasukkannya kembali ke dalam program lainnya.
Virus dapat dibuat dengan menggunakan sebuah software aplikasi, salah satunya adalah JPS Virus Maker. JPS Virus Maker merupakan sebuah software untuk membuat virus yang cukup mudah, selain menyediakan beragam codingan virus, software ini juga menyediakan cara untuk menyamarkan virus. Virusnya menyerang seperti pada umumnya mulai dari Regedit, Task Manager, MS Config dan lain-lain. Adapun fitur-fitur yang tersedia pada software ini adalah: beragam codingan software mematikan yang tinggal dipilih, beragam pilihan untuk menyembunyikan virus, dan beragam jenis ekstensi yang bisa dipakai.
Kemampuan dari JPS Virus Maker adalah sebagai berikut :
1.        Mematikan regedit, task manager, MS Config dan beragam aplikasi yang membahayakan kelangsungan hidup virus.
2.        Menonaktifkan anti virus, wordpad, notepad, command prompt, dll
3.        Menghiden drive, file, dan tombol-tombol penting seperti Shutdown, restart, logoff, dll
4.        Mematikan monitor, memainkan mouser, membuka CD drive, dll.

F.       Trojan
Trojan horse atau Kuda Troya atau yang lebih dikenal sebagai Trojan dalam keamanan komputer merujuk kepada sebuah bentuk perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sebuah sistem atau jaringan. Di dalam sistem komputer, trojan adalah sebuah program yang tidak diharapkan dan disisipkan tanpa sepengetahuan dari pemilik komputer. Program ini kemudian dapat diaktifkan dan dikendalikan dari jarak jauh, atau dengan menggunakan timer (pewaktu). Akibatnya, komputer yang disisipi Trojan Horse tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh. Tujuan dari trojan adalah memperoleh informasi dari target dan mengendalikan target untuk memperoleh hak akses dari target. Trojan bersifat "stealth" atau siluman dan tidak terlihat dalam operasinya dan seringkali berbentuk seolah-olah program tersebut merupakan program baik-baik.
Trojan horse terdiri atas 5 jenis, yaitu:
1.        Glieder Trojan
Trojan jenis ini bekerja dengan menggunakan proses penularan bertingkat, dimana tahap pertamanya adalah sebuah program malware kecil akan berubah secara terus menerus, sehingga program anti-virus yang terpasang dalam PC tidak akan mengenalinya sebagai malware. Begitu glieder trojan terinstal dalam PC, program ini akan berusaha menghilangkan kemampuan sistem pengamanan yang terpasang, baru setelah itu melakukan aktifitas jahatnya seperti memindahkan atau mencuri data penting, atau aktifitas lainnya sesuai keinginan penyerang.
2.        Gozi Trojan Websites
Websites dapat menggunakan secure cocket layer (SSL) untuk menyandi dan mengamanankan data penting dan sensitif seperti on-line banking atau transaksi on-line. Ciri-ciri website yang menggunakan SSL adalah adanya gambar gembok di address bar-nya.  Gozi trojan akan menghindari pengamanan ini (SSL) dengan cara mengelabui OS Windows, sehingga seakan-akan dia adalah bagian dari proses SSL. Yang terjadi adalah data meninggalkan browser melalui gozi trojan sebelum data tersebut disandikan dan dikirimkan keluar PC menuju network. Program jahat ini memang tidak seperti trojan pada umumnya, dia masuk sampai ke operating system dengan mengelabui layered service providers (LSPs).
3.        Spamthru Trojan
Program jahat ini berlaku seolah-olah sebuah program anti-virus tambahan, sehingga dapat dikatakan malware yang melakukan scanning malware dalam PC. Bila PC memasang anti-virus baru yang lebih baik, dia akan memblok malware ini agar tidak bisa melakukan up-date yang dapat mengubah dirinya menjadi malware lain.
4.        Spyagent Trojan
Program ini bermain di area penyandian file dalam windows, yaitu ketika kita melakukan penyandian dengan fasilitas yang disediakan oleh windows. SpyAgent ini memposisikan dirinya sebagai user account tingkat administrator, dan menggunakan account tersebut untuk menyandi file-file. Program anti-virus yang terpasang tidak akan menduga adanya file yang sudah disusupi program jahat.
5.        Jowspry Trojan
Jowspry trojan mengelabui PC dengan dengan tehnik topeng (masquerader), seolah-olah sebuah program yang memang sudah dikenal dan diakui oleh PC, yaitu windows up-date. Program ini akan melakukan koneksi seperti background intelligent transfer service yang digunakan oleh program windows up-date, sehingga tidak ditangkal oleh program firewall yang terpasang dalam PC.
Trojan horse bekerja dengan cara masuk melalui dua bagian, yaitu bagian client dan server. Jadi hacker kadang harus berjalan menanamkan trojannya di komputer korban ataupun memancing agar sang korban mengeksekusi/membuka file yang mengandung Trojan, namun ada  juga Trojan yang langsung menginfeksi korbannya hanya dengan berbekal ip korban misalnya Kaht. Ketika korban (tanpa diketahui) menjalankan file yang mengandung Trojan pada komputernya, kemudian penyerang akan menggunakan client untuk koneksi dengan server dan mulai menggunakan trojan. Protokol TCP/IP adalah jenis protokol yang umum digunakan untuk komunikasi. Trojan dapat bekerja dengan baik dengan jenis protokol ini, tetapi beberapa trojan juga dapat menggunakan protokol UDP dengan baik.
Ketika server mulai dijalankan (pada komputer korban), Trojan umumnya mencoba untuk menyembunyikan diri di suatu tempat dalam sistem komputer tersebut, kemudian mulai membuka beberapa port untuk melakukan koneksi, memodifikasi registry dan atau menggunakan metode lain yaitu metode autostarting agar trojan menjadi otomatis aktif saat komputer dihidupkan. Trojan sangat berbahaya bagi pengguna komputer yang tersambung jaringan komputer atau internet, karena bisa jadi hacker bisa mencuri data-data sensitif misalnya password email, dial-up passwords, webservices passwords, e-mail address, dokumen pekerjaan, internet banking, paypal, e-gold,kartu kredit dan lain-lain.
Adapun cara untuk mengatasi bahaya trojan, adalah pertama dengan melakukan langkah pendeteksian keberadaan trojan pada komputer. Dimana, pendeteksian trojan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1.        Task List
Pendeteksiannya dengan melihat daftar program yang sedang berjalan dalam task list. Daftar dapat ditampilkan dengan menekan tombol CTRL+ALT+DEL atau klik kanan pada toolbar lalu klik task manager. Selain dapat mengetahui program yang berjalan, pemakai dapat melakukan penghentian terhadap suatu program yang dianggap aneh dan mencurigakan. Namun beberapa Trojan tetap mampu menyembunyikan dari task list ini. Sehingga untuk mengetahui program yang berjalan secara keseluruhan perlu dibuka System Information Utility (msinfo32.exe) yang berada di C:\Program files\common files\microsoft shared\msinfo. Tool ini dapat melihat semua proses itu sedang berjalan, baik yang tersembunyi dari task list maupun tidak. Hal-hal yang perlu diperiksa adalah path, nama file, properti file dan berjalannya file *.exe serta file *.dll.
2.        Netstat
Semua Trojan membutuhkan komunikasi. Jika mereka tidak melakukan komunikasi berarti tujuannya sia-sia. Hal ini adalah kelemahan yang utama dari Trojan, dengan komunikasi berarti mereka meninggalkan jejak yang kemudian dapat ditelusuri. Perintah Netstat berfungsi membuka koneksi ke dan dari komputer seseorang. Jika perintah ini dijalankan maka akan menampilkan IP address dari komputer tersebut dan komputer yang terkoneksi dengannya. Jika ditemukan IP address yang tidak dikenal maka perlu diselidiki lebih lanjut, mengejar dan menangkapnya.
3.        TCP View
TCPVIEW adalah suatu free utility dari Sysinternals yang mempunyai kemampuan menampilkan IP address dan menampilkan program yang digunakan oleh orang lain untuk koneksi dengan komputer pemakai. Dengan menggunakan informasi tersebut, maka jika terjadi penyerangan dapat diketahui dan dapat melakukan serangan balik. Langkah penghapusan Trojan. Trojan dapat dihapus dengan: Menggunakan Software Anti-Virus. Sebagian antivirus dapat digunakan untuk mengenali dan menghapus Trojan. Menggunakan Software Trojan Scanner, software yang di khususkan untuk mendeteksi dan menghapus Trojan Cara yang paling sadis yah diinstal ulang komputernya.
Sedangkan untuk langkah pencegahan Trojan dapat dilakukan dengan cara: (1) pastikan anda memasang antivirus yang selalu terupdate; (2) mengaktifkan Firewall baik bawaan dari Windows atau dari luar; (3) selalu waspadalah jika komputer anda mengalami sesuatu kejanggalan; (4) hindari penggunaan sofware ilegal karena sering tanpa kita sadari software tersebut mengandung Trojan, downloadlah software dari situs-situs yang benar-benar dapat dipercaya.

















Selasa, 02 Mei 2017

fungsi semantik media pembelajaran



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul FUNGSI SEMANTIK MEDIA PEMBELAJARAN.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran pada Jurusan Teknik Elektro dengan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer di Universitas Negeri Makassar.
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak lain yang perlu untuk perbandingan dan pengembangan pendidikan selanjutnya.




Makassar, 21 Maret 2017


Kelompok  2


 

BAB I

PENDAHULUAN


1.      Apakah pengertian media pembelajaran?
2.      Apakah tujuan dan manfaat media pembelajaran?
3.      Bagaimanakah fungsi semantik media pembelajaran?

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran, mendeskripsikan tujuan dan manfaat media pembelajaran, serta dapat menjelaskan fungsi semantik media pembelajaran.

1.      Menambah referensi tentang fungsi media pembelajaran
2.      Memperdalam wawasan tentang fungsi semantik dari sebuah media pembelajaran





       

BAB II

PEMBAHASAN

Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Sedangkan yang pembelajaran, pembelajaran dari istilah Bahasa Inggris yaitu “Instruction” diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Ini berada dengan istilah “teaching” yang berarti mengajar. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Secara terminologis, ada berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran. Gagne (1970) mendefinisikan bahwa media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pebelajar untuk belajar. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT). Penggunaan media pembelajaran dilandasi oleh aspek sejarah, psikologis, teknologis, dan empirik. Sejarah penggunaan media dalam proses pembelajaran/pendidikan dapat membantu menjelaskan ide yang abstrak (penjelasan verbal) dan dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap pesan-pesan pembelajaran. Dari aspek psikologis, penggunaan media dalam pembelajaran dapat menyediakan rangsangan bermacam-macam kepada peserta didik sehingga melayani kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda pada peserta didik.

1.      Tujuan media pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
2.      Manfaat media pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Maka dapat diidentifikasikan manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan juga bagi pembelajar (peserta didik), sebagai berikut:
1.      manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
2.      manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:

Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantiks) semula berasal dari bahasa Yunani, sema (kata benda yang berarti “tanda”) atau “lambang". Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik (Prancis: signe linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (Chaer, 2009:2) yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan tanda dan lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada diluar bahasa yang lazmi disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistik yang mempelajari  hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan tertentu.
Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkatan pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan paling akhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan bahwa (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu pada adanya lambang-lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan seperangkat sistem yang memiliki tataan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang memiliki bentuk dan hubungan itu mensosialisasikan adanya makna tertentu (Aminuddin, 2001:15).
Fungsi semantik media pembelajaran yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat dikatakan bahwa Fungsi semantik sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel, maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa. Materi pembelaran yang sulit pahami oleh siswa yang disampaikan secara verbalis, media pembelajaran merupakan media yang mampu menjembatani guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Gambar memang tidak memiliki kata-kata, tapi gambar diketika ditayangkan dihadapan siswa memiliki ratusan bahkan ribuah kata yang memiliki banyak arti, sehingga materi abstrak akan lebih konkret dan bermakna menggunakan media.
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa bahasa meliputi lambang (symbol) dan isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan (message), yang tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau kata-kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar harimau dapat dipakai sebagai simbol keberanian, seperti digunakan oleh masyarakat Kota Bandung (Maung Bandung). Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada binatang buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas, yakni “makna” tidak melekat pada “kata”, “kata” hanya bermakna” bila telah dirujukkan kepada sejumlah referen.
Manusia yang memberi makna pada kata atau dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, gurulah yang memberi makna pada setiap kata yang disampaikannya. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya merujuk pada benda, misalnya Candi Borobudur, Big Ben di London, jantung manusia, atau ikan paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan untuk menjelaskannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu dengan menghadirkan photo Candi Borobudur dan Big Ben, mock up jantung manusia, dan gambar ikan paus.
Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuai tindakan, hubungan konsep dan lain-lain, misalnya kata iman, etika, akhlak, atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi menjadi tambah rumit, yakni bila komunikasinya melalui bahasa verbal. Namun bagi guru yang kreatif dan mampu mendayagunakan media pembelajaran secara tepat hal itu dapat dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita (mendongeng), cerita bergambar, dan lain-lain.




Fungsi semantik media pembelajaran yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat dikatakan bahwa Fungsi semantik sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel, maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa.


Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu sampai kepada siswanya. Dengan adanya media pembelajaran memudahkan seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang digunakan untuk dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini. peralatan sudah serba canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn untuk melakukan proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Makalah ini jauhlah dari kata sempurna dan tidak luput dari kesalahan sehingga kami sangat mengharapkan adanya saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik ke depannya.














DAFTAR PUSTAKA

Afrilian, Eva. 2014. “Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran.” http://evaaprilian27.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Budi. P. 2011. “Media Pembelajaran.” http://widyareinventing.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Frima, Kurnia Okta. 2013. Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran. http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.