Selasa, 02 Mei 2017

fungsi semantik media pembelajaran



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul FUNGSI SEMANTIK MEDIA PEMBELAJARAN.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran pada Jurusan Teknik Elektro dengan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer di Universitas Negeri Makassar.
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak lain yang perlu untuk perbandingan dan pengembangan pendidikan selanjutnya.




Makassar, 21 Maret 2017


Kelompok  2


 

BAB I

PENDAHULUAN


1.      Apakah pengertian media pembelajaran?
2.      Apakah tujuan dan manfaat media pembelajaran?
3.      Bagaimanakah fungsi semantik media pembelajaran?

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran, mendeskripsikan tujuan dan manfaat media pembelajaran, serta dapat menjelaskan fungsi semantik media pembelajaran.

1.      Menambah referensi tentang fungsi media pembelajaran
2.      Memperdalam wawasan tentang fungsi semantik dari sebuah media pembelajaran





       

BAB II

PEMBAHASAN

Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Sedangkan yang pembelajaran, pembelajaran dari istilah Bahasa Inggris yaitu “Instruction” diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Ini berada dengan istilah “teaching” yang berarti mengajar. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Secara terminologis, ada berbagai definisi yang diberikan tentang media pembelajaran. Gagne (1970) mendefinisikan bahwa media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pebelajar untuk belajar. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT). Penggunaan media pembelajaran dilandasi oleh aspek sejarah, psikologis, teknologis, dan empirik. Sejarah penggunaan media dalam proses pembelajaran/pendidikan dapat membantu menjelaskan ide yang abstrak (penjelasan verbal) dan dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap pesan-pesan pembelajaran. Dari aspek psikologis, penggunaan media dalam pembelajaran dapat menyediakan rangsangan bermacam-macam kepada peserta didik sehingga melayani kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda pada peserta didik.

1.      Tujuan media pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
2.      Manfaat media pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Maka dapat diidentifikasikan manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan juga bagi pembelajar (peserta didik), sebagai berikut:
1.      manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
2.      manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:

Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantiks) semula berasal dari bahasa Yunani, sema (kata benda yang berarti “tanda”) atau “lambang". Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik (Prancis: signe linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (Chaer, 2009:2) yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan tanda dan lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada diluar bahasa yang lazmi disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistik yang mempelajari  hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan tertentu.
Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkatan pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan paling akhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan bahwa (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu pada adanya lambang-lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan seperangkat sistem yang memiliki tataan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang memiliki bentuk dan hubungan itu mensosialisasikan adanya makna tertentu (Aminuddin, 2001:15).
Fungsi semantik media pembelajaran yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat dikatakan bahwa Fungsi semantik sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel, maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa. Materi pembelaran yang sulit pahami oleh siswa yang disampaikan secara verbalis, media pembelajaran merupakan media yang mampu menjembatani guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Gambar memang tidak memiliki kata-kata, tapi gambar diketika ditayangkan dihadapan siswa memiliki ratusan bahkan ribuah kata yang memiliki banyak arti, sehingga materi abstrak akan lebih konkret dan bermakna menggunakan media.
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa bahasa meliputi lambang (symbol) dan isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan (message), yang tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau kata-kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar harimau dapat dipakai sebagai simbol keberanian, seperti digunakan oleh masyarakat Kota Bandung (Maung Bandung). Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada binatang buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas, yakni “makna” tidak melekat pada “kata”, “kata” hanya bermakna” bila telah dirujukkan kepada sejumlah referen.
Manusia yang memberi makna pada kata atau dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, gurulah yang memberi makna pada setiap kata yang disampaikannya. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya merujuk pada benda, misalnya Candi Borobudur, Big Ben di London, jantung manusia, atau ikan paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan untuk menjelaskannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu dengan menghadirkan photo Candi Borobudur dan Big Ben, mock up jantung manusia, dan gambar ikan paus.
Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuai tindakan, hubungan konsep dan lain-lain, misalnya kata iman, etika, akhlak, atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi menjadi tambah rumit, yakni bila komunikasinya melalui bahasa verbal. Namun bagi guru yang kreatif dan mampu mendayagunakan media pembelajaran secara tepat hal itu dapat dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita (mendongeng), cerita bergambar, dan lain-lain.




Fungsi semantik media pembelajaran yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Atau dapat dikatakan bahwa Fungsi semantik sebuah media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel, maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa.


Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu sampai kepada siswanya. Dengan adanya media pembelajaran memudahkan seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang digunakan untuk dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini. peralatan sudah serba canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn untuk melakukan proses belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Makalah ini jauhlah dari kata sempurna dan tidak luput dari kesalahan sehingga kami sangat mengharapkan adanya saran dari pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik ke depannya.














DAFTAR PUSTAKA

Afrilian, Eva. 2014. “Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran.” http://evaaprilian27.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Budi. P. 2011. “Media Pembelajaran.” http://widyareinventing.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.
Frima, Kurnia Okta. 2013. Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran. http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2017.